Temui Jokowi, Buruh Minta Ubah Penetapan UMP 2014
|
Setelah menggelar aksi unjuk rasa sejak pukul 11.00 tadi, delapan
perwakilan buruh akhirnya diterima Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Dalam pertemuan itu, buruh tetap menolak UMP 2014 yang telah ditetapkan
sebesar Rp 2,4 juta.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Jokowi itu berlangsung singkat sekitar 15 menit. Namun, usai pertemuan, Jokowi menghindar dari awak media yang menunggunya. Politisi PDIP ini langsung masuk ke kendaraan dinasnya Kijang Innova B 1124 BH tanpa memberikan keterangan.
Sementara Ketua Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya meminta agar Jokowi merubah UMP yang telah ditetapkan. Sebab angka yang ditetapkan tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini. "Kami tetap minta Pak Gubernur untuk mengubah UMP yang ditetapkan," ujar Toha, di Balaikota, Jumat (1/11).
Ia mencontohkan, di Jawa Barat, UMP yang telah ditetapkan pernah diubah. Jadi, sambungnya, perubahan UMP bisa saja dilakukan. Terlebih pada rapat penetapan UMP yang digelar Kamis (31/10) kemarin, tidak dihadiri perwakilan buruh.
Dikatakan Toha, pihaknya akan terus mengawal perubahan UMP 2014. Para buruh, kata Toha, akan tetap bertahan di depan Balaikota DKI Jakarta, sampai Jokowi mengubah angka UMP 2014. Namun, hingga saat ini pihaknya belum berencana membawa permasalahan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Kita akan tongkrongin di sini," ujarnya.
Saat ini, buruh masih terus bertahan di depan Balaikota DKI Jakarta. Bahkan mereka menginjak-injak taman yang berada di Jl Medan Merdeka Selatan.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Jokowi itu berlangsung singkat sekitar 15 menit. Namun, usai pertemuan, Jokowi menghindar dari awak media yang menunggunya. Politisi PDIP ini langsung masuk ke kendaraan dinasnya Kijang Innova B 1124 BH tanpa memberikan keterangan.
Sementara Ketua Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha mengatakan, dalam pertemuan itu, pihaknya meminta agar Jokowi merubah UMP yang telah ditetapkan. Sebab angka yang ditetapkan tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini. "Kami tetap minta Pak Gubernur untuk mengubah UMP yang ditetapkan," ujar Toha, di Balaikota, Jumat (1/11).
Ia mencontohkan, di Jawa Barat, UMP yang telah ditetapkan pernah diubah. Jadi, sambungnya, perubahan UMP bisa saja dilakukan. Terlebih pada rapat penetapan UMP yang digelar Kamis (31/10) kemarin, tidak dihadiri perwakilan buruh.
Dikatakan Toha, pihaknya akan terus mengawal perubahan UMP 2014. Para buruh, kata Toha, akan tetap bertahan di depan Balaikota DKI Jakarta, sampai Jokowi mengubah angka UMP 2014. Namun, hingga saat ini pihaknya belum berencana membawa permasalahan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Kita akan tongkrongin di sini," ujarnya.
Saat ini, buruh masih terus bertahan di depan Balaikota DKI Jakarta. Bahkan mereka menginjak-injak taman yang berada di Jl Medan Merdeka Selatan.
0 comments:
Post a Comment