BERITAJAKARTA.COM — 01-11-2013 19:07
Aksi
buruh yang mensweping rekan-rekannya di pabrik membuat resah para
pengusaha di Kawasan Berikat Nasional (KBN) Cakung-Cilincing, Jakarta
Utara. Bahkan, mereka mengancam akan merelokasi usahanya dari Jakarta
jika iklim usaha tidak kondusif lagi.
Terlebih penetapan Upah
Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2.441.000, tidak membuat buruh puas.
Kondisi ini semakin membuat pengusaha khawatir dan perlu meminta jaminan
keamanan dari pengelola KBN.
Ketua HRD Club KBN, Bambang
Heriyanto, mengatakan saat ini ada sebanyak 71 perusahaan yang
beroperasi di lingkungan KBN. Mayoritas dari perusahaan tersebut
bergerak di bidang garmen.
"Dari data yang kita miliki ada
sekitar 20 perusahaan yang sebelumnya sudah tutup, selain karena alasan
beba
n operasional yang tinggi juga karena keamanan. Makanya, kita
meminta jaminan keamanan dari pengelola KBN, karena kemarin hampir
seluruh perusahaan berhenti operasi dan sebagian besar sekarang juga
masih belum operasi," ujarnya, Jumat (1/11).
Menurut Bambang, akibat berhenti operasi, rata-rata perusahan yang setiap hari memproduksi antar 8000 - 12000
piece sama sekali tidak beroperasi. "Ya kalau diestimasikan setiap
piece itu
seharga 2 dolar US, bisa dihitungkan berapa kerugiannya. Walau tidak
semua berhenti operasi, tapi para karyawan yang masih bekerja pun tidak
konsentrasi sehingga kinerjanya menurun," paparnya.
Ke depan,
para Manager HRD ini meminta pihak KBN untuk bisa menjaga stabilitas dan
jaminan kenyamanan bagi investor. Karena kejadian mogok massal yang
dilakukan serikat pekerja ini juga berdampak hilangnya kepercayaan
buyer akibat keterlambatan pengerjaan.
"Bila
pengelola KBN tidak dapat menjamin keamanan, kita akan ramai-ramai
hengkang dari sini. Ya kita lihat saja nanti 2014 kalau masih tetap
begini," tegasnya.
Kepala Bagian Humas KBN Cakung-Cilincing,
Hartono mengatakan, pihaknya sudah menerima aspirasi para investor.
"Kesimpulannya, kita akan membentuk pos terpadu untuk mengantisipasi
kejadian seperti kemarin. Kenyamanan pengusaha di KBN fokusnya,"
jelasnya.
0 comments:
Post a Comment