SEPTEMBER,2015
Awal
jumpa denganmu, perempuan berkerudung merah.
Di
sudut kelas, di bawah pohon rindang ini
Yang
terpesona dengan garis senyumnya serta
Kelembutan
garis lekuk wajahnya’
Yang
melihat pasti tepesona.
Membayangkan
untuk selalu bersamanya.
Untuk
selalu di sampingnya,
Untuk
selalu di dekap peluknya, dan
Untuk
selalu menjadi partner dalam hidup yang abadi.
Sifatnya
yang selalu mengalah dari adik-adiknya,
Yang
selalu mengorbankan waktunya demi sebuah organisasi yang kau ikuti.
Kau
sangat kuat, tapi sangat luluh terhadap orang yang kau sayang.
Kau
sangat baik, saat semua jahat terhadapmu.
Termasuk
aku.
Kau
sangat ramah, saat aku cuek terhadapmu, saat aku tak menganggapmu ada.
Aku
sebut perempuan itu berinisial “N”
Yang
selalu ku ingat, saat pertama kali melihat garis senyum di sudut kelas.
Yang
terbayang lekukan bibirnya saat ia tertawa, serta
Matanya
yang bulat lebar menonjol sempurna, saat ia meneteskan air mata.
Aku
sebut perempuan itu berinisial “N”
Bibir
tipis yang dibalut gincu berwarna merah muda,
Taburan
bedak tipis di wajahnya, serta
Hijab
yang menutupi sampai bagian dadanya
Menggambarkan
begitu cantiknya ia.
Perempuan
berinisial “N”
Aku
sekarang, melangkah tanpamu (perempuan inisial “N”)
Aku
sekarang, mencoba melupakanmu (perempuan inisial “N”)
Aku
sekarang, tidak berhak lagi berbicara denganmu, serta
Aku
mendengar kalau kamu sudah mempunyai penggantiku.
Pengganti
yang jauh lebih sempurna,
Pengganti
yang tak takut hujan, serta
Pengganti
yang mau selalu ada buat kamu.
Terima
kasih, telah menjadi manusia berjuta makna selama setahun yang lalu.
0 comments:
Post a Comment