Aku ingin balik ke masa itu.
Masa dimana aku dan kamu begitu dekat tanpa ada
ikatan
Tanpa ada yang terluka, atau tanpa saling menyakiti.
Begitu menyenangkan saat itu.
Aku bisa berteman dengan siapapun
Tanpa ada jarak antara kita semua
Mau kaya ataupun miskin, mau beda agama ataupun yang
lainnya.
Kita tetap bermain bersama
Melepas tawa dan kegembiraan bersama-sama.
Tanpa di doktrinisasi dengan namanya arus
“modernisasi”.
Dulu sempat berpikir untuk menjadi dewasa,
Maka saat itu, Aku berteman dengan orang-orang yang
katanya “dewasa”
Yang menurut sebagian orang menjadi dewasa itu
menyenangkan.
Baik soal cinta, soal keluarga, maupun soal
pekerjaan sehari-hari.
Lantas, sebegitu menyenangkan kah menjadi dewasa?
Entah…
Aku tau cepat atau lambat aku juga akan menjadi
dewasa
Aku juga akan menjadi generasi penerus untuk bangsa
ini.
Aku juga akan menghadapi masalah-masalah yang akan
menimpaku nanti
Saat aku beranjak dewasa.
Lantas apa yang bisa aku lakukan sebelum beranjak
dewasa?
Bermain sepuasnya dengan semua teman, atau
mempersiapkan diri menjadi dewasa.
Entah…
Aku sekarang hanya ingin bermain bersama-sama dengan
semua temanku.
Bermain robot-robotan di pagi hari di posko dekat
rumahku,
Bermain taplak bersama-sama
atau bermain kelereng di tanah lapang yang luasnya
seluas lapangan abc di senayan.
Begitu polosnya kita saat itu?
Sebelum alat yang bernama handphone masuk ke setiap
lini kehidupan
Mengubah sikap kita yang dulunya bergaul dengan
sesama
Entah sekarang menjadi anti sosial.
Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.
Dampak sebuah arus “modernisasi”
Kita yang dulunya bermain di lapangan itu,
Sekarang menjadi pemukiman padat penduduk.
Lantas, izinkan aku mengingat masa kecilku?
Masa kecil yang bahagia yang saat itu hanya memikirkan
bermain,bermain dan bermain
Tanpa pernah memikirkan soal patah hati, ataupun
soal lain-lainnya.
Kini, aku khawatir dengan masa kecil anak kecil saat
ini !
Ia diberi makan sinetron-sinetron yang tidak
berpendidik,
Ia diberi cemilan makanan-makanan cepat saji,
Serta diajak ke mall untuk sekedar jalan-jalan.
Saat ini ku bersyukur bisa menikmati masa kecil yang
lebih bahagia
Sebelum alat-alat itu mempermainkan kita untuk anti
sosial.
Terima kasih…
--dari aku--
0 comments:
Post a Comment