Untukmu Berkerudung merah…
Sudah berapa bulan tidak bertemu, denganmu?
Sudah berapa hari demi hari kulewati tanpa melihat
senyumanmu?
Entah…
Sejak kepergianmu saat itu, tak ada lagi yang
menghiasi hari-hariku.
Tak ada pula canda yang dulu kita lakukan saat senja
tiba.
Saat kau mengubah sedihku menjadi tawa.
Untukmu Berkerudung merah…
Masihkah kau mengingatku?
Masihkah kau merindukanku?
Masihkah kau melihat senja yang kau rindukan?
Entah…
Kuharap kau bisa mengingatku walau hanya sedetik.
Begitupun saat kau merindukanku.
Untukmu Berkerudung merah…
Aku selalu tersenyum saat aku melewati tempat
perjumpaan kita yang sederhana.
Yang seolah kamu berada ditempat ini, walau hanya
sebatas bayangmu saja.
Ku selalu berharap kita bisa berjumpa lagi.
Walau dengan keadaan yang jauh beda
Kau dengan cinta yang baru, sedangkanku dengan luka
yang (masih)belum sembuh.
Untukmu Berkerudung Merah…
Kau tau? “ibu selalu menanyakan kabarmu setiap saat”
“ibu juga yang menyuruhku membawamu kerumah”
Lantas, apa
yang bisa kulakukan? Sementara dirimu telah menemukan cinta baru.
Apa aku harus berbohong dengan semuanya.
Entah…
Aku tak mau membohongi ibu .
Aku akan membicarakan sejujur-jujurnya.
Biarlah aku yang mengecewakan namanya”cinta, tapi
tidak untuk mengecewakan ibu.
Untukmu Berkerudung Merah…
Tetaplah Menjadi wanita yang dirindukan orang
banyak.
Tetaplah menjadi kamu yang sebenarnya tanpa menjadi
orang lain,
Dan tetaplah menjadi kebanggaan orangtuamu.
Untukmu Berkerudung Merah…
Kuharap ku bisa mencari penggantimu yang jauh lebih
baik darimu.
Kuharap juga semesta akan kembali mempertemukan
kita,
Entah dengan cara apa ia mempertemukan kita.
Untukmu Berkerudung Merah…
Teruslahh berjalan kedepan, raih cita-citamu
Walau tanpa ada aku disampingmu…
Jakarta,10
Januari 2017
0 comments:
Post a Comment