Untukmu berkerudung merah,
Wangimu membias di antara sudut perjumpaan kita.
Tatapanmu mengalihkan duniaku, untuk sementara
waktu.
Bibirmu yang di balut gincu berwarna merah.
Menyadarkanku bahwa Tuhan menciptakan makhluknya
begitu sempurna.
Dikirim melalui perjumpaan yang singkat dengan cara
yang tidak disengaja.
Untukmu berkerudung merah
Ingin sekali, aku mengajakmu ke tempat yang hanya ada kau dan aku saja.
Tujuannya satu, merangkai sebuah cerita panjang.
Untuk kita berdua ceritakan kepada anak dan cucu
kita nanti (mungkinkah?).
Untukmu berkerudung merah.
Jangan pernah menyesal mengenalku untuk sementara
waktu.
Jangan pula tidak mengenalku saat kita tak lagi satu
tujuan bersama.
Kamu begitu sempurna untuk aku miliki.
Menutupi kekuranganku tanpa menonjolkan kelebihanku.
Benar-benar ciptaan tuhan yang menurut aku terlalu
sempurna.
Untukmu berkerudung merah.
Jiwamu begitu rapuh saat kita berpisah untuk
sementara waktu.
Tapi percayalah, kita berpisah untuk memperbaiki
kekurangan kita masing-masing.
Biarlah kita memperbaiki kekurangan masing-masing
untuk seseorang yang akan datang.
Dan untuk cinta yang tepat suatu saat nanti.
Percayalah, Tuhan akan mempertemukan kita lagi
Baik saat kita sudah memiliki pasangan masing-masing
atau sebaliknya.
Untukmu bekerudung merah,
Terima kasih telah menjadi manusia yang sangat
perhatian kepadaku.
Terima kasih juga mengajarkanku apa itu namanya rasa
cinta dan sayang.
Kini, aku mencoba melupakanmu walaupun itu sulit
Serta menjalani rutinitasku tanpa kehadiranmu.
Terima kasih, terima kasih, dan terima kasih…
-Dari aku-
prett!!
ReplyDelete