Sebuah Perjalanan.
Detik berlalu menjadi menit, menit
kemudian berubah menjadi jam, jam menjadi hari, hari menjadi minggu, minggu
menjadi bulan, bulan menjadi tahun. Sudah selama itu aku berusaha memahamimu,
mencoba mengerti bagaimana membuat tawamu hadir kembali—bagaimana membuatmu
sedih. Aku sudah mencoba mengerti, sejauh yang aku mampu.
Dari semua perjalanan ini , kita tak
pernah selalu berada pada jalur yang benar, seringkali salah satu dari kita
terlalu lelah untuk berjalan lalu memutuskan berhenti sejenak dan akan kembali
berjalan saat di rasa tenaga ini sudah cukup untuk melakukan perjalanan ini.
Ada kalanya salah satu dari kita terluka di perjalanan, sedikit berdarah, lalu
menangis menahan perih. Tetapi yang aku tahu , kita akan mencoba kembali berjalan.
Karena aku percaya dan aku rasa juga kamu percaya bahwa kita akan menemukan
banyak bahagia setelah berhasil menahan sakit itu. Karena jika aku yang
terluka, aku percaya akan selalu ada kamu di depan sana yang siap untuk
menemaniku, dan jika kamu yang terluka, aku akan ada di garis terdepan untuk
mengobati lukamu itu. “entah kenapa aku percaya bahwa selama ini kepercayaan
yang membuat kita bertahan.”
Beberapa keindahan, kenyamanan, serta
kebahagiaan di perjalanan menggoda agar kita berhenti; agar kita tak lagi
berjalan pada perjalanan yang mingkin terasa membosankan, terasa terlalu
merepotkan, terasa terlalu melelahkan. Namun aku tak ingin berhenti, sebab
bagiku, perjalanan Ini hanya akan berakhir ketika kita t’lah menemukan garis
akhir, ya kebahagiaan. Lalu apakah kamu ingin berhenti mencicipi keindahan,
kenyamanan atau bahkan kebahagiaan baru untukmu? Jika kamu ingin, maka hentikan
perjalanan ini, tetapi jangan lupa untuk beritahu aku “karena aku tak mungkin
menempuh perjalanan ini sendiri, ini akan terasa membosankan jika tanpamu.”
Aku lebih memilih memberi sedikit
jarak jika kita kelelahan atau bosan—untuk sekedar mengingat mengapa aku
memilih berjalan sejauh ini bersamamu, mengapa aku membiarkan hidupku
bersebelahan dengan hidupmu. Aku hanya akan membiarkan diriku mengenang hal
manis yang t’lah aku lalui bersamamu, sebab hal selain itu hanya paket lengkap
ketika memilih menikmati kebahagiaan itu.
Jadi mau kah kamu melanjutkan
perjalanan ini denganku? Tetapi maaf bila aku tak bisa mengatakan ini selamanya,
sebab aku bukan tuhan yang bisa memprediksi waktu, aku hanya bisa pastikan
perjalanan ini tak akan berakhir jika kita tetap saling percaya. Sebab tanpa
semua itu, kita tak mungkin berjalan sejauh ini.
14 March 2017
0 comments:
Post a Comment