” jangan tanyakan apa yang bisa Negara lakukan untukmu
, tapi tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk Negara ini” kutipan khas salah
satu presiden amerika serikat yang ke-35 yaitu presiden John F Kennedy.
Ia salah satu teman baik presiden kita Ir. Soekarno. Pada musim gugur tahun 1963, sebenarnya terjadi suatu perdebatan di Gedung Putih mengenai rencana presiden ke Amerika. . Dalam 6 bulan terakhir ancaman terhadap keselamatan presiden meningkat drastis, semuanya berasal dari para mafia, musuh-musuh CIA, kelompok anti Fidel Castro, kelompok fanatik dari partai Republik maupun gerakan fasisme daerah selatan.
Ia salah satu teman baik presiden kita Ir. Soekarno. Pada musim gugur tahun 1963, sebenarnya terjadi suatu perdebatan di Gedung Putih mengenai rencana presiden ke Amerika. . Dalam 6 bulan terakhir ancaman terhadap keselamatan presiden meningkat drastis, semuanya berasal dari para mafia, musuh-musuh CIA, kelompok anti Fidel Castro, kelompok fanatik dari partai Republik maupun gerakan fasisme daerah selatan.
Pada saat itu memang Texas dan
Dallas adalah benteng yang paling tepat untuk dimintai dukungan jika ingin
mengalahkan partai republik pada pemilu 1964 nanti. Sayangnya, karena ulah dari
Kennedy yang mendepak Lyndon Johnson (padahal tim suksesnya sendiri)
menimbulkan kekecewaan dari masyarakat Texas dan Dallas, sehingga mereka mulai
mengalihkan pandangannya kepada partai Republik.
Pandangan seperti ini rupanya yang
tidak ingin dihadapi oleh Kennedy. Ia kemudian memilih untuk meredam kritik
masyarakat dengan merencanakan perjalanan dua hari ke Texas untuk mengunjugi
San Antonio. Perjalanan ini tentu sangat beresiko perwakilan Kennedy untuk PBB
baru saja dikasari massa di Texas sendiri, namun inilah cara sang
presiden untuk tetap mengamankan benteng demi pemilu 1964 nanti yang tinggal
beberapa bulan lagi.
Presiden John F. Kennedy akhirnya
terbunuh dengan tembakan di leher di Dallas ketika ia sedang dalam
iring-iringan kepresidenan dengan mobil yang terbuka pada tanggal 22 November
1963. Saat itu, Gubernur Texas, John Connally juga terluka. Hanya dalam waktu
dua jam kemudian, Lee Harvey Oswald ditangkap karena kasus pembunuhan seorang
polisi Dallas, dan malam itu juga ia didakwa atas tuduhan pembunuhan dalam
kematian seorang perwira polisi, J.D Tippit. Pada keesokan harinya di pagi
hari, Oswald tiba-tiba sudah didakwa dengan tuduhan membunuh Presiden. Pada 24
November 1963 kemudian, ketika sedang dalam perjalanan untuk memindahkan Oswald
dari Kepolisian Dallas ke penjara county, Oswald ditembak oleh Jack Ruby,
seorang pemilik club malam dan tewas seketika.
Pada tahun 1964 kemudian, Warren
Commission menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa Oswald
terlibat dalam suatu konspirasi tingkat tinggi untuk membunuh Presiden, dan
sejak saat itu, kantor-kantor berita resmi mengumumkan bahwa sang pembunuh itu
hanya bertindak sendirian. Meskipun bayang-bayang keanehan dalam penyelidikan
pembunuhan tersebut pada awalnya mulai tenggelam perlahan-lahan lewat
pernyataan resmi dari Warren Commission, namun pada tahun 1966, masyarakat
Amerika dikejutkan dengan sebuah buku dari Mark Lane yang berjudul Rush to
Judgement yang secara terbuka membantah pernyataan dari Warren Commission.
0 comments:
Post a Comment