Memasuki tahun 2017 yang akan datang, indonesia akan mengadakan pilkada
serentak di 7 provinsi termasuk DKI JAKARTA. Pasti kita-kita akan memilih
pemimpin yang adil, bersih, jujur dan mendukung aspirasi rakyat. Tapi itu semua
Cuma omong kosong pemimpin yang berkampanye pada saat itu, demi meraih suatu
jabatan di Negara ini.
Masalah pemimpin yang ideal di Negara ini menurut saya, yang mewakili
seluruh rakyat Indonesia tentunya pemimpin yang bisa merasakan penderitaan
rakyatnya maupun kebahagiaan rakyat dari suatu Negara ataupun provinsi
tersebut. Misalnya: membuka lowongan pekerjaan bagi yang menganggur, membuat
kebijakan yang didasarkan atas rakyat kecil bukan atas kelompok tertentu, hukum
yang tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Pemimpin ideal itu juga bisa menolak kebijakan Negara lain yang
merugikan Negara baik di sektor ekonomi, pendidikan , hukum dan sosial budaya.
Pemimpin saat ini khususnya Negara kita sendiri yaitu INDONESIA banyak yang
pemimpinnya menerima atau menuruti kebijakan Negara lain seperti : banyaknya
barang impor dibandingkan barang eksport yang ada di dalam negeri. Inilah bukti
bahwa Negara kita pemimpinnya masih menerima kebijakan dari Negara lain.
Pemimpin saat ini juga belum berpihak pada rakyat kecil dimana kebijakan
yang di buatnya selalu menyengsarakan rakyat kecil seperti : hukuman korupsi
yang terbilang hukumannya Cuma 3-5 tahun plus dipotong masa tahanannya jika ada
hari hari besar. Pemimpin saat ini sudah termasuk pemimpin yang sudah
menyelewengkan amanah rakyat kecil kepadanya dengan masalah korupsi, masalah
pengganguran , masalah ekonomi, dan lain-lain.
Masalah pemimpin kita harus contoh Negara yang kecil dan jumlah
manusianya sangat dikit yaitu Negara korea, mengapa saya bilang Negara korea
karena Negara tersebut pemimpinnya sangat bisa mendengarkan aspirasi rakyat,
bisa merasakan penderitaan rakyat, membuat kebijakan yang membuat rakyat sama
kerajaan sama di mata hukum tanpa terkecuali.
Pemimpin yang di dambakan dari seluruh rakyat Indonesia sangat
bermacam-macam seperti : iman yang sama, bersikap adil, bersikap arif, ikut
merasakan penderitaan rakyat kecil, kejujuran, tidak korupsi, tidak memakai
narkoba, bisa membawa Indonesia menjadi Negara yang disegani oleh Negara lain,
jangan Cuma bisa janji-janji saat berkampanye, dan bisa membuat kebijakan yang
tepat bagi rakyat Indonesia.
Pemimpin yang amanah yang selalu
bisa membuat bangsa ini menjadi bangsa yang hebat , hebat dalam hal ekonomi,
politik, sosial, hukum dan budaya. Pemimpin yang jujur bisa membuat rakyatnya
menjadi tenteram dan tidak korupsi.
Pemimpin yang bisa merasakan penderitaan rakyat kecil bisa membuat
rakyatnya di pedulikan oleh Negara. Pemimpin tersebut merupakan pemimpin yang
ideal bagi rakyat Indonesia .
Pemimpin bukan sesosok pemimpi yang dimana semuanya hanya mimpi dan
tanpa ada bukti nyata dari pemimpin tersebut. Pemimpin suatu Negara harus
mempunyai jiwa pemimpinan tanpa jiwa kepemimpinan suatu Negara tidak akan
pernah merasakan yang namanya kebahagiaan dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pemimpin akan selalu ideal jika rakyat
dan seluruh komponen utama Negara ini bisa bersatu untuk memajukan Negara ini
tanpa terkecuali. Pemimpin mempunyai jiwa untuk selalu membuat pola pikir untuk
rakyat supaya maju dan makmur. Pemimpin hidup selalu bersama dengan rakyatnya .
Pemimpin suatu Negara tidak sesemudah membalikkan telapak tangan ,
pemimpin ideal harus juga mempunyai tekad untuk memajukan kesejahteraan
rakyatntya. Pemimpin-pemimpin ideal akan selalu memperjuangkan rakyat kecil dan
Negara.
Pemimpin juga akan selalu terlihat berwibawa jika pemimpinnya bisa
membuat rakyatnya menjadi makmur,nyaman, dan tenteram.
Kita juga memiliki harapan besar kepada kepala daerahuntuk selalu
bersikap jujur, adil, dan amanah kepada rakyat kecil, kita juga sebagai rakyat
kecil hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk pilkada tahun 2017
Serta kalian-kalian jangan mau percaya dengan pemimpin yang Cuma
memberikan janji-janji doangan selama berkampanye nanti di tahun 2017.
SELAMAT
MEMILIH PEMIMPIN YANG IDEAL
0 comments:
Post a Comment