Sajak
Untukmu…
Pada keramaian aku hanya bertemankan
nestapa,
karena kamu sudah menaburkan luka di hati
Pada keramaian ada pelukan mesra sang kenangan,
karena yang kamu tinggalkan kini hanyalah sebuah memori belaka
Pada keramaian pula aku tak pernah bisa ditemukan baik-baik saja,
karena tanpa genggamanmu aku seketika merapuh
Kita pernah saling mencintai
Kita pernah saling menggantungkan mimpi bersama
Kita pernah saling membutuhkan
Kita pernah untuk saling mengingatkan
Kita pernah saling menjaga
Kita memang pernah saling seperti itu,
namun bukan untuk selamanya
Kebersamaan itu hanya sementara
Perasaan itu juga hanya bertahan sejenak
Karena tak pernah ada yang abadi di dunia yang fana ini
Karena kita memang tak benar-benar memiliki,
kamu beserta perasaanmu dulu adalah titipan untukku
Sekarang dan dulu begitu berbeda
Aku bahagia,
ketika tahu bahwa kini ada cowok lain yang sudah mengisi relung hatimu
Aku bahagia,
ketika kamu sudah menemukan seseorang yang menggenggam tanganmu jauh lebih erat
Aku bahagia,
karena kamu sekarang sudah ada yang menjaga
Aku bahagia, meski harus melihatmu bahagia bukan bersamaku
Klise? memang demikian adanya
Munafik? mungkin seperti itu anggapan orang lain
Kau pun boleh menganggapku munafik dan hanya menggunakan alasan klise yang terlalu berlebihan untuk merelakan kepergianmu
Tapi, percayalah
bahwa aku tak pernah bersedia untuk membohongimu dengan perkataanku
Aku pernah belajar mencinta karenamu
Dan untuk saat ini,
aku juga belajar melepaskan karenamu
Aku tak pernah menyesali pertemuan
Tak pernah merutuki takdir yang pernah menyatukan kita namun kembali memisahkan
Tak pernah menyalahkan keadaan yang tak memihak pada kita
Tak juga menyalahkan perasaanmu yang hanya sementara,
sedang perasaanku masih utuh tak berkurang sedikitpun
Kamu tahu penyebabnya?
Karena aku tau,
bahwa ketika aku memutuskan untuk mencintaimu
maka aku juga harus siap untuk tidak dicintai balik olehmu
Ketika aku memutuskan memilihmu,
maka aku juga harus siap untuk tidak dipilih oleh mu di kemudian hari nanti
Ketika aku memutuskan untuk selalu bersamamu,
maka aku juga harus siap untuk ditinggalkan olehmu sewaktu-waktu
Aku tak pernah berharap, waktu akan menghapus segala kenangan kita
Aku tak pernah ingin,
jika kelak waktu pula lah yang menghapus jejakmu dari sendi kehidupanku
Tapi aku hanya berharap,
waktu dapat mendewasakanku untuk melepasmu
Waktu dapat membuatku merelakan kepergianmu
Karena cinta yang tulus,
tak akan mengekang orang yang dia cintai untuk tetap bersama
padahal hati orang tersebut sudah enggan untuk bersama
Dan cinta yang tulus,
tak akan melarang kebebasan orang yang dia cintai,
melainkan akan tetap membiarkan orang tersebut untuk mencari kebebasannya
Karena cintaku padamu memang benar tulus adanya
Oleh sebab itu, aku akan selalu mendoakan bahagiamu
karena kamu sudah menaburkan luka di hati
Pada keramaian ada pelukan mesra sang kenangan,
karena yang kamu tinggalkan kini hanyalah sebuah memori belaka
Pada keramaian pula aku tak pernah bisa ditemukan baik-baik saja,
karena tanpa genggamanmu aku seketika merapuh
Kita pernah saling mencintai
Kita pernah saling menggantungkan mimpi bersama
Kita pernah saling membutuhkan
Kita pernah untuk saling mengingatkan
Kita pernah saling menjaga
Kita memang pernah saling seperti itu,
namun bukan untuk selamanya
Kebersamaan itu hanya sementara
Perasaan itu juga hanya bertahan sejenak
Karena tak pernah ada yang abadi di dunia yang fana ini
Karena kita memang tak benar-benar memiliki,
kamu beserta perasaanmu dulu adalah titipan untukku
Sekarang dan dulu begitu berbeda
Aku bahagia,
ketika tahu bahwa kini ada cowok lain yang sudah mengisi relung hatimu
Aku bahagia,
ketika kamu sudah menemukan seseorang yang menggenggam tanganmu jauh lebih erat
Aku bahagia,
karena kamu sekarang sudah ada yang menjaga
Aku bahagia, meski harus melihatmu bahagia bukan bersamaku
Klise? memang demikian adanya
Munafik? mungkin seperti itu anggapan orang lain
Kau pun boleh menganggapku munafik dan hanya menggunakan alasan klise yang terlalu berlebihan untuk merelakan kepergianmu
Tapi, percayalah
bahwa aku tak pernah bersedia untuk membohongimu dengan perkataanku
Aku pernah belajar mencinta karenamu
Dan untuk saat ini,
aku juga belajar melepaskan karenamu
Aku tak pernah menyesali pertemuan
Tak pernah merutuki takdir yang pernah menyatukan kita namun kembali memisahkan
Tak pernah menyalahkan keadaan yang tak memihak pada kita
Tak juga menyalahkan perasaanmu yang hanya sementara,
sedang perasaanku masih utuh tak berkurang sedikitpun
Kamu tahu penyebabnya?
Karena aku tau,
bahwa ketika aku memutuskan untuk mencintaimu
maka aku juga harus siap untuk tidak dicintai balik olehmu
Ketika aku memutuskan memilihmu,
maka aku juga harus siap untuk tidak dipilih oleh mu di kemudian hari nanti
Ketika aku memutuskan untuk selalu bersamamu,
maka aku juga harus siap untuk ditinggalkan olehmu sewaktu-waktu
Aku tak pernah berharap, waktu akan menghapus segala kenangan kita
Aku tak pernah ingin,
jika kelak waktu pula lah yang menghapus jejakmu dari sendi kehidupanku
Tapi aku hanya berharap,
waktu dapat mendewasakanku untuk melepasmu
Waktu dapat membuatku merelakan kepergianmu
Karena cinta yang tulus,
tak akan mengekang orang yang dia cintai untuk tetap bersama
padahal hati orang tersebut sudah enggan untuk bersama
Dan cinta yang tulus,
tak akan melarang kebebasan orang yang dia cintai,
melainkan akan tetap membiarkan orang tersebut untuk mencari kebebasannya
Karena cintaku padamu memang benar tulus adanya
Oleh sebab itu, aku akan selalu mendoakan bahagiamu
--Hujanmimpi--
Keren bro...
ReplyDeleteKunbal ya bro
Ronilette.blogspot.com
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^