Home » » Proses Menemukanmu

Proses Menemukanmu

Posted by CB Blogger









Aku berlarut –larut dengan luka. seseorang yang kucintai setengah mati, pergi tanpa pesan  meninggalkanku sendirian di pertengahan jalan. Ia pergi dengan senyuman yang membias diantara kita entah itu tanda-tanda untukku lepaskan. Kau tau tidak biasanya kamu memberikan senyuman itu kepadaku ; senyumanmu yang kuanggap sebagai senyum palsumu untukku agar kau bisa mencari-cari hati untuk kau singgahi dan menetap kembali.

Ada seseorang memberitahuku, sebelum peristiwa itu terjadi. Seseorang yang melihatmu bergembira—ria  bersama sosok ksatria itu yang membuatmu merasakan cinta yang dulu hilang. Aku tak tau siapa ksatria itu? Aku hanya mengira bahwa ksatria itu sosok yang membuatmu memberikan senyuman palsu untukku agar kau bisa lebih dekat dengannya.  Entah… hanya hatimu yang tau.
Semakin hari kian menyesakkan , aku sendiri yang melihat kejadian itu yang sesungguhnya. Dengan senangnya kau tertawa, bahagia, dan bersenang-senang dengan ksatria itu. Begitu mudahnya ksatria itu bisa mendapatkan perhatian dari mu. Kau tak tau bagaimana aku bisa menemukanmu? Dan kau tak tau bagaimana caranya aku mendapatkan perhatian darimu? Entah… aku menemukanmu dengan caraku sendiri, aku menemukanmu harus bergumul dulu dengan luka dimasa lalu. Berhari-hari aku sembuhkan luka itu tetap saja luka itu kian terasa, sebab luka yang kau tancapkan saat itu menghumuskan pertahananku. Aku yakin luka ini akan sembuh dengan berputarnya waktu dan seseorang yang baru datang di kehidupanku.

Selang berapa lama doaku terkabulkan oleh tuhan, lukaku kian mengering—terus mengering dan akhirnya tersembuhkan juga, ku mulai langkah yang baru dan hidup yang baru; kubuang semua bayang-bayang wajahmu (sebelum kamu yang saat ini menghampiri di kehidupanku). Ku habiskan  hari-hariku dengan teman dan sahabat, sebab merekalah yang mensupportku agar aku bisa moveon dan sembuhkan luka darimu.

Tiba-tiba pandangan mataku tertuju pada seseorang yang menggunakan kerudung merah dihiasi gincu yang senada dan selaras dengan warna kerudungnya. Ia begitu sempurna saat ku pandangi (pandangi dengan tatapan yang tidak penuh dengan nafsu). Ahh sial hatiku mulai terpancing kembali (bisikku dalam hati). Kau tau sebenarnya diriku tak mau lagi bergumul dengan namanya cinta; sebab efek kupu-kupunya banyak merusak rencanaku dimasa depan. Tapi pertahananku hancur saat matamu yang bulat itu menembus pertahananku.  Entah berapa lama aku berpikir seperti itu. Tiba-tiba perempuan berkerudung merah itu pergi meninggalkan tempat tersebut.
Kau tau perjumpaan denganmu itu merupakan yang sederhana, sebab aku yang saat itu sembuh dari luka bisa kembali tersenyum dan mengenal cinta kembali tentu semua itu dari mu.  
                            
“ tidak ada yang bisa menyembuhkan luka
… tanpa ada waktu yang menyembuhkannya”
Jakarta, 1 Februari 2017


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Sample text

Sample Text

Social Icons

Followers

Featured Posts