Home » » Tentang Rasa

Tentang Rasa

Posted by CB Blogger

Tentang Rasa



Aku tidak sehebat pujangga-pujangga tempo dulu, yang tulisannya sederhana namun menyentuh dikalbu; aku juga tak sekeren fiersa besari yang setiap penampilannya begitu didamba-dambakan banyak kaum hawa; aku hanyalah seseorang manusia penuntut rasa yang saat ini sedang bergumul dengan apa yang namanya “rasa”.
Salahkan aku ketika saat ini aku bergumul dengan rasaku sendiri? sebab rasa ini masih menunggu kehadiranmu kembali kepelukanku; hanya kehadiranmulah yang bisa membuat rasa ini semakin berkobar diantara duka dan lara.terlalu Bodoh... Membiarkan rasa ini tumbuh tidak dengan sewajarnya, ia wajar ketika ia menemukanmu dengan sosok yang menyerupaimu. Tetapi kebanyakan tidak sewajarnya  didalam rasaku ini.

Aku senang ketika rasa ini menemukan tempatnya berlabuh? Sebab ia bisa tumbuh dengan semestinya sebagaimana rasa-rasa yang dimiliki seseorang yang jatuh cinta. Aku percaya—rasa kian menumbuhkembangkan hati, rasa juga yang meninabobokkan sifat egois serta rasa pula yang menumbuhkan kepercayaan dan tanggung jawab dalam memiliki. Tidak ada yang lebih baik dari sekedar rasa. Kamu lihat seseorang kakek dan nenek begitu setianya ia berdua  sampai saat ini, lantas kenapa mereka bisa sesetia  itu sampai saat ini? Karena mereka berdua memiliki rasa yang sama dan menumbuhkannya  dengan cara yang begitu menakjubkan bagi sebagian orang. Dan saat ini mereka mendapatkan hasilnya  seperti : kesetian yang saat ini masih dipegang; tanggung jawab dari mereka berdua, dan yang lebih penting rasa juga yang menghadirkan rasa sayang diantara mereka berdua.
Aku yakin setiap manusia pasti memiliki rasa dalam dirinya, hanya saja ia lebih memilih tidak mau menumbuhkembangkan rasa tersebut. Lantas kenapa manusia zaman sekarang tidak bisa menumbuhkan sebuah rasa? Entah. Gengsilah yang membuat rasa itu mati tak bernyawa dalam kondisi yang memprihatinkan. Coba kau pahami, ketika orang jatuh dari sepeda atau apa tetapi orang-orang zaman sekarang mengambil hp, memfotonya dan upload ke social media yang mereka punya. Disinilah rasa yang ada pada dalam dirimu tak mau menumbuh semesti. Sebab rasa pedulinya tertutup dengan gengsi dan anti sosial.

Tuhan menyiapkan rasa kepada manusia berbeda-beda, hanya saja manusianya lah yang menumbuhkembangkan rasa itu menjadi lebih besar lagi, karena orang yang berhasil menumbuhkembangkan  sebuah rasa akan menghasilkan manusia yang baik budi pekertinya.  Sebagaimana tujuan tuhan menciptakan makhluk bernama “rasa”.

“Hargailah rasa, sebab rasa yang membuat aku dan kamu menjadi kita”

Jakarta,2 Februari 2017


0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Sample text

Sample Text

Social Icons

Followers

Featured Posts