Surat Kecil Untukmu
Kau tahu mengapa aku tak pernah bisa menjawab setiap kau tanya apa alasanku mencintaimu? Karena jika beralasan, maka itu bukan cinta sungguhan.
Kau tahu mengapa aku semarah itu sewaktu kau mendua? Karena dari semua manusia, kau yang paling ku percaya. Mungkin aku hanya tidak menyangka.
Kau tahu mengapa aku selalu memaafkanmu lagi dan lagi? Karena aku percaya, selalu ada pembelajaran dari setiap kesalahan, bahkan yang terburuk.
Kau tahu mengapa aku mencegahmu saat kau pergi, tapi tak melarangmu? Karena aku tahu, kau pantas bahagia. Mungkin bukan aku yang membuatmu bahagia.
Tapi, aku tak pernah tahu mengapa kau memilih pergi. Aku tak pernah tahu mengapa kesempatan yang kau beri tidak sebanyak yang ku beri. Ah, itu hakmu.
Sakit yang kau beri mengajari aku banyak hal untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sayang kau tak ada di sini saat aku bisa menjadi lebih baik.
Terimakasih untuk perjalanannya, terimakasih untuk pembelajarannya. Kau dan aku punya cerita, meski mungkin tamatnya tidak seperti yang aku mau.
Hatiku masih hancur, aku tidak yakin “waktu” bisa menyembuhkan. Tapi aku selalu yakin “proses” dalam “waktu” lah yang akan menyembuhkan hatiku.
Jaga diri, kuharap kau baik-baik saja. Doaku tak pernah putus untuk kebahagiaanmu. Salam untuk dia yang kini menjagamu. Aku yakin dia orang baik.
Demikian surat kecil untukmu, mantan calon pendamping hidup. Terimakasih dan maaf aku tidak pernah menjadi manusia yang cukup baik untukmu dulu.
Februari,2017
0 comments:
Post a Comment