![]() |
#Menuju100postingan |
Kau tau?
hujan pernah punya cerita tentang kita; kau yang saat itu menangis di bawah
guyuran hujan dan aku yang hampir putus asa kala cinta mengkhianatiku. Kita
sama-sama terluka dengan namanya “cinta”; kau menangis sebab kekasihmu yang kau
cintai dan sayangi pergi ke pelukan sang senja sementara aku, aku dikhianati
dengan pacarku sendiri, ia pergi begitu saja dan dengan cepat ia menemukan
peggantiku. Dan disaat itu pula kita
bisa sedekat ini
Aku selalu
suka dengan hujan—ia bisa menghapus semua tangisan umat manusia di muka bumi
ini hanya dengan seberapa tetesan dan menggantikan air tangisanmu menjadi
kebahagian. Aku selalu menunggu hujan
ini datang sebab seseorang disana mengajariku tentang bagaimana mengiklaskan
seseorang yang t’lah pergi, katanya “seseorang yang pergi lebih baik di
iklaskan, sebab ia pergi tidak izin dan tidak pamit”.
Kau tau
pleuvophile itu apa? Pleuvophile itu adalah seseorang yang yang menunggu,dan
bermain dibawah guyuran hujan, lalu dengan mudahnya kau anggap pleuvophile itu
seseorang yang tidak bisa move on karena tugasnya setiap saat menunggu
kedatangan hujan dan bermain dibawahnya. Entah… menurutku seorang pleuvophile
itu hanya mengekspresikan kebahagiaannya tentang hujan tapi kebanyakan orang
hujan itu identik dengan kenangan bersama orang lain yang tidak bisa dilupakan.
Kau tau kita
punya impian saat bersama? Apa itu; impian kita yaitu bisa bermain dibawah sang
hujan; melihat pelangi setelah sang hujan reda; melihat kamu tersenyum dibawah
derasnya hujan serta mencium aroma bunga yang mekar kala sang hujan telah
begitu ikhlas mengguyur sang bumi. Itulah impian kita saat aku dan kamu masih
mempunyai impian bersama .
Entah…
Saat ini aku
tidak tidak pernah menginkan sang hujan kembali, sebab aku tidak ingin
mengenangmu kembali kepelukanku. tentang
sang hujan yang selalu menyirami kala panas mulai mendera sebagian penduduk
bumi; tentang sang hujan pula aku bisa tersenyum kembali setelah berhari-hari
merasakan luka; tentang sang hujan pula aku bisa mengenalmu, merasakan kecewa,
patah hati, serta kembali bangkit kembali untuk hidup yang lebih baik.
Semua
tentang hujan yang terlalu banyak rindu menggenang di permukaan tanah, serta
terlalu banyak kisah diantara guyuran hujan.
Aku
merindukkan saat kita bermain di bawah guyuran hujan, kau dan aku bermain
dibawahnya; berharap sang hujan tak akan pernah reda untuk sementara waktu.
“hujan tak pernah berhenti untuk
sekedar menyirami bumi
Akupun sama tidak ingin sekedar lewat saja dalam hidupmu”
--bay--
0 comments:
Post a Comment