Home » » Juara Kedua

Juara Kedua

Posted by CB Blogger

juara kedua itu menyebalkan









Apa kabar kamu?
Ku harap kau baik-baik saja, tersenyum seperti sedia kala; sebelum seseorang dengan kuda putih nya membawamu lari dari hadapanku. Entah kau yang terlalu lemah sehingga dengan mudahnya ia membawamu pergi dari hadapanku atau mungkin aku yang tak memperhatikan gerak—geriknya . kurasa tidak untuk dua—duanya .

Kau begitu hebat menyembunyikan semuanya, sampai—sampai sahabat kamu sendiri tidak mengetahui seseorang berkuda putih tersebut. Mungkin saat aku mengkwatirkanmu; kamu mengkhawatirkan siapa, saat aku mencarimu kamu; kamu mencari siapa, dan saat aku terjatuh ; entah kamu dimana. Kau terlalu sibuk dengan urusanmu sendiri bersamanya, bukannya aku memaksakan kamu khawatirin aku atau apa, tetapi setidak kamu hargai perasaanku terhadapmu dan rasa sayangku melebihimu.
Aku tau semua tentangmu, tetapi tidak dengan seseorang yang membawa kuda putih itu, mungkinkah? Seseorang itu yang akhir—akhir ini membuatmu tersenyumketika beranjak tidur atau mungkin dia yang membuat pesan—pesanku menjadi kadaluarsa dan selalu ada di paling bawah setiap pesan dilayar hp-mu. Kalau begitu, kau benar—benar hebat, bisa menyembunyikan dirinya dari hadapanku . bravo, ucapku sambil menepuk tangan. Pantas saja kau selalu mengumbar senyum—senyum terhadap ku setiap hari. Ternyata senyum tersebut hanya senyum palsu untuk sekedar basa-basi normatif semata.
Mungin saat ini, aku, kau jadikan juara kedua sebab kamu menjadikan dia sebagai pemenangnya, lantas apa kau tau; bagaimana rasanya menjadi juara kedua? Sakit sesakit sakitnya yang kurasakan karena menjadi juara kedua itu tak enak .kau harus rela ketika wanita idaman kamu bermesraan-mesraan diluar sana. Sebab aku pantas mendapatkan juara kedua ini dikarenakan aku adalah seorang pengecut yang hanya bisa bullfing terus menerus tanpa adanya tindakan yang nyata dari aku sendiri.

Aku percaya, seseorang berkuda putih itu akan membawamu ke istananya dan menjadikanmu seorang putri di kerajaannya, lantas aku yang hanya penduduk pribumi hanya bisa mendengarmu, melihatmu dan mendoakanmu dari sini. Biarlah tangan-misteriusnya tuhan yang akan meng-esahkanmu tepat dihadapanku.

Februari, 2017


1 comments:

Powered by Blogger.

Sample text

Sample Text

Social Icons

Followers

Featured Posts